TEMPO.CO, Depok - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, memaparkan bahwa konsep ibu kota baru nanti akan berbasis green city atau kota hijau. Karena itu, pemerintah bakal mengedepankan ruang terbuka hijau di rancang desain ibu kota pengganti Jakarta itu.
"Kami pastikan minimal ada 50 persen bagian kota adalah ruang terbuka hijau," kata Bambang dalam diskusi pembangunan ibu kota di Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 22 Agustus 2019.
Area ruang terbuka hijau itu, ujar Bambang, akan dibangun dengan menyediakan taman kota, kebun binatang, taman botani, dan kompleks olahraga. Penyediaan ruang terbuka hijau merupakan salah satu visi yang dicanangkan dalam pembangunan ibu kota baru.
Menurut Bambang, pembangunan ibu kota baru yang mengedepankan lingkungan hijau itu penting untuk menjamin kenyamanan masyarakat. "Kita perlu kota yang sustainable dan livable, nyaman ditinggali penduduknya," ujarnya.
Selain ruang terbuka hijau, pemerintah mencanangkan pembangunan gedung hemat energi dan sumber daya atau green building di ibu kota baru itu. Salah satunya dengan menerapkan sistem penyaluran air berteknologi tinggi melalui smart water management system.
Sistem ini memungkinkan konsumsi air termonitor, kebocoran pipa terkontrol, adanya irigasi termutakhir, dan pengelolaan serta pemanfaatan kualitas air yang efisien. Bambang mengatakan pemerintah juga mengedepankan pengembangan energi terbarukan dan rendah karbon untuk penyediaan bahan bakar.
Bappenas sebelumnya menyebut pembangunan ibu kota baru membutuhkan investasi sebesar Rp 466 triliun. Investasi ini digunakan untuk membangun kawasan yang luasnya mencapai 40 ribu hektare. Dari luas ini, ibu kota baru diperkirakan akan dapat menampung 1,5 juta penduduk.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA